Sabtu, 31 Maret 2012

Perekonomian Indonesia Tugas ll

Pengertian APBN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31 Desember). APBN, Perubahan APBN, dan Pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

Relasi ekonomi antara pemerintah dengan perusahaan dan rumah tangga terutama melalui pembayaran pajak dan gaji, pengeluaran konsumsi, dan pemberian subsidi seperti diilustrasikan secara sederhana pada gambar di bawah ini :

Sumber pendapatan atau penerimaan APBN

Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber. Secara umum yaitu penerimaan pajak yang meliputi :
·         pajak penghasilan (PPh)
·          pajak pertambahan nilai (PPN),
·         Pajak Bumi dan Bangunan(PBB)
·         Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
·         Cukai, dan Pajak lainnya
·         serta Pajak Perdagangan (bea masuk dan pajak/pungutan ekspor), merupakan sumber penerimaan utama dari APBN.
Selain itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) meliputi:
o   penerimaan dari sumber daya alam,
o   setoran laba BUMN,
o   dan penerimaan bukan pajak lainnya,

 walaupun memberikan kontribusi yang lebih kecil terhadap total penerimaan anggaran,
jumlahnya semakin meningkat secara signifikan tiap tahunnya. Berbeda dengan
sistem penganggaran sebelum tahun anggaran 2000, pada sistem penganggaran saat ini sumber-sumber pembiayaan (pinjaman) tidak lagi dianggap sebagai bagian dari penerimaan.

Pembiayaan
Pembiayaan meliputi:
1.      Pembiayaan Dalam Negeri, meliputi Pembiayaan Perbankan, Privatisasi, Surat Utang Negara, serta penyertaan modal negara.
2.      Pembiayaan Luar Negeri, meliputi:
·         Penarikan Pinjaman Luar Negeri, terdiri atas Pinjaman Program dan Pinjaman
·         ProyekPembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri, terdiri atas Jatuh Tempo dan Moratorium.

Prinsip penyusunan APBN
Berdasarkan aspek pendapatan, prinsip penyusunan APBN ada tiga, yaitu:
  • Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
  • Intensifikasi penagihan dan pemungutan piutang negara.
  • Penuntutan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan penuntutan denda.
Sementara berdasarkan aspek pengeluaran, prinsip penyusunan APBN adalah:
  • Hemat, efesien, dan sesuai dengan kebutuhan.
  • Terarah, terkendali, sesuai dengan rencana program atau kegiatan.
  • Semaksimah mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan atau potensi nasional.


PENDAPATAN NEGARA dan HIBAH
I. Penerimaan Dalam Negeri
·         Penerimaan Perpajakan

A. Pajak Dalam Negeri
i.  Pajak Penghasilan
Ø  Minyak dan Gas
Ø   Non Minyak dan Gas
ii. Pajak Pertambahan Nilai
iii. Pajak Bumi dan Bangunan
iv. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
v. Cukai
vi. Pajak Lainnya

B. BELANJA NEGARA
II. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
·         1 Pengeluaran Rutin
Belanja Pegawai
Belanja Barang

Pembayaran Bunga Hutang
i. Hutang Dalam Negeri
ii. Hutang Luar Negeri

Subsidi
i. Subsidi BBM
ii. Subsidi Non BBM

Pengeluaran Rutin Lainnya
2. Pengeluaran Pembangunan
§  Pembiayaan Pembangunan Rupiah
§  Pembiayaan Proyek

III. Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang

D. SURPLUS/DEFISIT ANGGARAN (A-B)

I.                   Dalam Negeri
v  Perbankan Dalam Negeri
v   Non-perbankan Dalam Negeri

Privatisasi
Penjualan Aset program restrukturisasi perbankan
Obligasi Negara (netto)
i. Penerbitan Obligasi Pemerintah
ii. Pembayaran Cicilan Pokok Hutang/Obligasi DN

II. Luar Negeri
1. Pinjaman Proyek
2. Pembayaran Cicilan Pokok Hutang LN
3. Pinjaman Program dan Penundaan Cicilan Hutang

Perhitungan

Kebijakan fiskal tercermin pada volume APBN yang dijalankan pemerintah, karena APBN memuat rincian seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Dengan demikian APBN dipakai oleh pemerintah sebagai alat stabilisasi ekonomi. Anggaran yang tidak seimbang akan bisa berpengaruh terhadap pendaptan nasional. Perubahan pendapatan nasional (tingkat penghasilan) akan ditentukan oleh besarnya angka multplier (angka pengganda). Angka pengganda ditentukan oleh besarnya marginal propensity to consume investasi (I) dan konsumsi ( C ) adalah 1/(1-MPC), sedangkan untuk lump-sum tax (Tx) dan pembayaran transfer (Tr) adalah MPC/(1-MPC).

Contoh hipotesis :

Misalkan suatu APBN defisit, dimana Tax (penerimaan) sebesar 10 satuan, G (pengeluaran) sebesar 15  satuan, sedang MPC diketahui 4/5, maka
Dengan Tax sebesar 10 satuan, pendapatan nasional akan berkurang sebesar 0,8/(1-0,8)10 = 40 satuan.
- Dengan G sebesar 15 satuan, pendapatan nasional akan bertambah sebesar 1/(1-0,8)15 = 75 satuan.
- Jadi anggarann defisit tersebut akan menghasilkan tambahan pendapatan nasional sebesar : (DY) = (DG) – (DTx) = 75 satuan – 40 satuan = 35 satuan.

Dampak APBN terhadap Perekonomian 

Ada beberapa cara untuk menggolongkan pos-pos penerimaan dan pengeluaran yang masing-masing menghasilkan tolok ukur yang berbeda mengenai dampak APBN nya. Tergantung pada tujuan analisa , suatu tolok ukur mungkin lebih cocok dari tolok ukur yang lain. Ada empat tolok ukur dampak APBN, yaitu : saldo anggaran keseluruhan konsep nilai bersih,defisit domestik dan defisit moneter (Anne Booth dan Peter McCawley, 1990).
  1. a. Saldo Anggaran Keseluruhan
  • Konsep ini ingin mengukur besarnya pinjaman bersih pemerintah dan didefinisikan sebagai :
GTB = Bn + Bb + Bf ………………………… (1)
Catatan :
G     =   Seluruh pembelian barang dan jasa (didalam maupun luar negeri), pembayaran transer dan pemberian pinjaman bersih.
T      =   Seluruh penerimaan, termasuk penerimaan pajak dan bukan pajak
B      =   Pinjaman total pemerintah
Bn    =   Pinjaman pemerintah dari masyarakat di luar sektor perbankan
Bb    =   Pinjaman pemerintah dari sektor perbankan
Bf     =   Pinjaman pemerintah dari luar negeri
  • Jika Pemerintah tidak mengeluarkan obligasi kepada masyarakat, maka saldo anggaran keseluruhan menjadi :
G TB = Bb + Bf ……………………………………… (2)
  • APBN dicatat demikian rupa sehingga menjadi anggaran berimbang  :
GTB = 0                   ……………………………………… (3)
  • Sejak APBN 2000 saldo anggaran keseluruhan defisit dibiayai melalui:
-         Pembiayaan Dalam Negeri :
  • Perbankan Dalam Negeri
  • Non Perbankan Dalam Negeri
-         Pembiayaan Luar Negeri Bersih
  • Penarikan pinjaman luar negeri (bruto)
  • Pembayaran cicilan pokok utang luar negeri
  1. b. Konsep Nilai Bersih
  • Yang dimaksud defisit menurut konsep nilai bersih adalah saldo dalam rekening lancar APBN. Konsep ini digunakan untuk mengukur besarnya tabungan yang diciptakan oleh sektor pemerintah, sehingga diketahui besarnya sumbangan sektor pemerintah terhadap pembentukan modal masyarakat.
  • Peningkatan tabungan pemerintah penting bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya pembangunan (utang) dari luar negeri. Namun kelemahan konsep ini hanya mengukur pembentukan modal pemerintah berupa penambahan jumlah aktiva fisik (dalam pos “pengeluaran Pembangunan”), tidak memperhitungkan pembentukan modal manusiawi (dalam pos “pengeluaran Rutin”) seperti gaji guru, dokter, dan lain-lain pengeluaran lancar.
  1. c. Defisit  Domestik
  • Saldo anggaran keseluruhan tidak merupakan tolok ukur yang tepat bagi dampak APBN terhadap pereknomian dalam negeri maupun erhadap neraca pembayaran. Anne Booth mengemukakan perlunya dippisahkan dua dampak APBN yang berbeda terhadap permintaan agregat (GT), yaitu pengaruhnya terhadap GDP dan pengaruhnya terhadap neraca pembayaran.
  • Bila G dan T dipecah menjadi dua bagian (dalam negeri dan luar negeri)
G = Gd + Gf
T = Td + Tf, maka persamaan (2) di atas menjadi
(Gd – Td) + (Gf – Tf) = + Bf
(Gd – Td)  = dampak langsung putaran pertama terhadap PDB
(Gf – Tf)     =  dampak langsaung putaran pertama terhadap neraca pembayaran (Anne Booth dan Peter McCawley, 1990)
  • Sedangkan uraian orientasi domestik dan orientasi domestik dan orientasi luar negeri dengan persamaan anggaran berimbang sebagai berikut ;
G = R ……………. (1)    Gf + Gd = Rf + Rd …………. (4)
G = Gf + Gd …….. (2)     Gd – Rd = Rf – Gf ………….            (5)
R = Rf + Rd ……… (3)            Gd = G – Gf ………….            (6)
Rd = R – Rf ………….            (7)

Keterangan :

G = total pengeluaran, R = Total penerimaan
Gf = bunga/cicilan utang luar negeri + lainnya
Gd = pengeluaran rutin murni + pengeluaran pembangunan
Rf = penerimaan migas + penerimaan pembangunan (utang luar negeri)
Rd = penerimaan non migas
Gf + Gd = Rf + Rd, menunjukkan anggaran berimbang
Gd – Rd = Rf – Gf, menunjukkan defisit anggaran Dn (Gd – Rd) sama atau ditutup dengan surplus (Rf – Gf) anggaran LN
G – Gf = pengeluaran netto domestik
R – Rf = penerimaan netto domestik
  • Defisit Anggaran DN (gd – Rd) dalam rupiah dibiayai dengan surplus anggaran Ln (rf – Gf) dalam valuta asing, penukaran semacam ini akan menambah jumlah uang beredar (melalui penambahan base money atau uang primer) jika devisa tadi dibeli langsung oleh Bank Indonesia ataupun bank komersial dengan menciptakan uang giral (Anwar Nasution, 1995).
  1. d. Defisit Moneter Indonesia
  • Konsep ini banyak digunakan dikalangan pejabat-pejabat keuangan dan perbankan Indonesia terutama angka-angka yang mengukur defisit anggaran belanja ini diterbitkan oleh Bank Idnoensia (sebagai data mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar”). Menurut definisi ini, defisit dikur sebagai posisi bersih (netto) pemerintah terhadap sektor perbankan :
G – T – Gf – Gb Karena Bn = 0 (saat itu)
  • Di dalam konsep ini bantuan luar negeri dianggap sebagai penerimaan, diperlakukan sebagai pos yang tidak mempengaruhi posisi bersih. Bantuan luar negeri tidak dilihat fungsinya sebagai sumber dana bagi kekurangan pembiayaan pemerintah, tetapi sebagai pos pengeluaran yang langsung dikaitkan dengan sumber pembiayaannya. (Anne Booth dan Peter McCawley, 1990).
 
Belanja Negara
Belanja terdiri atas dua jenis:
  1. Belanja Pemerintah Pusat, adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja Pemerintah Pusat dapat dikelompokkan menjadi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembiayaan Bunga Utang, Subsidi BBM dan Subsidi Non-BBM, Belanja Hibah, Belanja Sosial (termasuk Penanggulangan Bencana), dan Belanja Lainnya.
  2. Belanja Daerah, adalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja Daerah meliputi:
    1. Dana Bagi Hasil
    2. Dana Alokasi Umum
    3. Dana Alokasi Khusus
    4. Dana Otonomi Khusus.
Fungsi
Fungsi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi alokasi, yaitu penerimaan yang berasal dari pajak dapat dialokasikan untuk pengeluaran yang bersifat umum, seperti pembangunan jembatan, jalan, dan taman umum.
  2. Fungsi distribusi, yaitu pendapatan yang masuk bukan hanya digunakan untuk kepentingan umum,tetapi juga dapat dipindahkan untuk subsidi dan dana pensiun.
  3. Fungsi stabilisasi, yaitu Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berfungsi sebagai pedoman agar pendapatan dan pengeluaran keunangan negara teratur sesuai dengan di terapkan.Jika pemndapatan dipakai sesuai dengan yang di terapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) berfungsi sebagai stabilisator.

Defisit atau surplus merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi penerimaan disebut defisit
sebaliknya, penerimaan yang melebihi pengeluaran disebut surplus



Sumber:

        http://erna22210415.blogspot.com/2011/04/penerimaan-dan-pengeluaran-apbn.html





Minggu, 25 Maret 2012

Dasar Pemasaran

USAHA KECIL SOTO LAMONGAN WILAYAH BEKASI

Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kreteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam UU.NO 9 Tahun 1995. Usaha kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi yang luas pada masyarakat. Tujuan perusahaan besar untuk memperoleh laba dan menjaga kelangsungan pertumbuhan usaha dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Kabupaten Lamongan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Lamongan. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di barat.

Usaha ini di dominasi oleh pekerja kantor pos, tempatnya yang bersebelahan dengan sebuah instansi pemerintah ini mengakibatkan keuntungan yang cukup signifikan. Belum lagi saat waktu istirahat jam kantor, pegawai instansi pemerintah (kantor pos) lebih sering memesan makanan melalui bilik bambu yang terdapat di samping tempat makan kami (pengusaha tersebut). Jasa order kami pun tidak Cuma di saat para pembeli datang ke warung kami, tetapi jasa kami terpakai untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pembeli makanan atau usaha kami.

Analisis lingkungan dalam pasar, ada beberapa komponen yang harus dicermati, di antaranya :
  1.            Kebutuhan dan keinginan konsumen. 
  2.            Segmentasi pasar 
  3.            Target pasar yang akan di raih 
  4.            Nilai tambah produk dan jasa. 
  5.                      Masa hidup produk tahan lama atau tidak 
  6.            Sturuktur pasar 
  7.                       Persaingan dan strategi pesaing

Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :
  •   Kebutuhan masyarakat 
  •         Pengguna pasar yang di tuju 
  •         Kapasitas produk 
  •         Daya beli masyarakat 
  •         Lokasi 
  •         Suasana atau konsep 
  •         Persaingan dengan usaha yang sejenis 
  •         Promosi
Kekuatan usaha tersebut, antara lain :
v        *  Harganya yang terjangkau
v        *  Tempat yang strategis
v        *   Pelayanan jasa yang efisien
v        *  Bahan baku mudah di dapatkan
v        *   Mempertahankan usaha makanan khas daerah
v        *   Usaha yang menjamin
Kelemahan usaha tersebut, antara lain :
v      -  Tempatnya yang panas
v      -  Ukuran tempat yang sempit (kurang luas)
v      -  Tidak adanya tempat pencucian piring
v      -  Adanya pesaing dalam usaha yang sama
Peluang yang di dapatkan dari usaha tersebut, antara lain :
Soto merupakan makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Bahkan di setiap daerah memiliki soto khasnya masing-masing seperti Soto Kudus, Soto Sokaraja, Soto Lamongan, Soto Betawi dan masih banyak lagi jenis soto yang mencirikhaskan masing-masing kota.
Walaupun sudah banyak jenis soto yang tersedia, namun membuka usaha makanan soto masih tetap menjadi pilihan untuk di jalankan sebagai usaha yang potensial mendatangkan keuntungan. Selain itu, soto juga merupakan makanan yang cukup cepat dan praktis dalam penyajiannya, jadi tidak membuat pengunjung lama menunggu. Inilah yang membuat peluang usaha soto.


Target Konsumen.                                                   
Semua usia dan kalangan bisa menjadi target pasar bagi usaha soto ini. Info Bisnis Jika Anda sudah yakin untuk menjalankan usaha Soto ini, langkah berikutnya yaitu merinci modal dengan akurat, karena ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan keuntungan secara tepat.
               
Ancaman yang terjadi, antara lain :
* bahan baku masih tergantung produsen

* bahan makanan mudah rusak (sayur layu dan daging bau/busuk)

* adanya persaingan lain

* sewaktu -waktu konsumen/pelanggan dapat beralih ke makanan lain

* kurangnya minat konsumen pada makanan soto

Kesimpulan :
Kekurangan makanan Soto merupakan salah satu makanan yang cenderung tidak tahan lama. Selain itu, persaingan menjalankan bisnis ini sudah banyak dengan ciri khas yang berbeda-beda.
Pemasaran yang di gunakan sanggat mudah, dari mulut ke mulut merupakan cara paling efektif, untuk itu manfaatkan jaringan teman-teman terdekat sebagai sarana untuk mempromosikan usaha Anda. Dengan begitu Anda tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk menyebarkan informasi kepada orang lain.
Kunci Sukses
Buatlah Soto yang memiliki ciri khas dan berbeda dengan produk lain. Jika usaha Anda sudah semakin laris usahakan untuk terus mempertahankan kualitas rasa dengan begitu pengunjung akan setia kembali ke tempat Anda. Semoga peluang usaha soto ini dapat menginspirasi Anda untuk memulai menjalankan bisnis.



Selamat berkarya.
Semoga bermanfaat

Disusun oleh :
  Nur Amaliya Hasanah
  Yuni Noviantisari
  Ruth Tiffany
1EB17
 
Sumber : 
Buku KEWIRAUSAHAAN, SMK XII
nIVJ1DU/TSHJ3EIOGEI/AAAAAAAAAAM/MWVpx5RpI48/s1600/soto-serang.jpg & http://gastronomyaficionado.files.wordpress.com/2010/11/soto-kudus-campur.jpg
                                                         
                                                                                    

Selasa, 20 Maret 2012

Perekonomian Indonesia (softkils)

Sistem Ekonomi

Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

Edgar F Huse dan James L. Bowdict
 Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

 Menurut Sheridan (1998)

Dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada di Asia mengatakan bahwa Economic system refers to the way people perform economic activities in their search for personal happiness. Dalam kata lain, sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.



Macam - macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Tradisional

         Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem perekonomian yang didasarkan pada tradisi, adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat mempunyai hak dan kewenangan mengatur perekonomian daerahnya. Dengan kata lain, masalah yang berkaitan dengan apa dan berapa, bagaimana, serta untuk siapa barang/jasa yang diproduksi dan diatasi oleh masyarakat itu sendiri. Sistem ekonomi ini biasanya berlaku di negara yang belum maju.


a. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional 

  a. Aturannya didasarkan pada tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan.
  b. Kehidupan relatif sederhana, statis, dan tradisional. 
  c. Kehidupan sosial seperti kekeluargaan dan gotong royong sangat dominan.
    d. Bersifat pemenuhan kebutuhan hidup minimum.
    e. Penguasaan teknoligi produksi masih rendah.


b. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional
 

   a. Rendahnya tingkat persaingan.
   b. Aktivitas ekonomki tidak berdasarkan target.
   c. Tidak mementingkan diri sendiri.
   d. Tidak ada beban sehingga masyarakat terhindar dari stres.


c. Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional

   a. Teknoligi yang digunakan masih rendah.
   b. Tingkat efisiensi yang rendah.
   c. Kualitas barang relatif rendah.
   d. Dinamika masyarakat relatif lambat.


b. Sistem ekonomi pasar (liberal)

        Sistem ekonomi pasar disebut juga dengan sistem ekonomi kapitalis. Artinya, suatu sisitem perekonomian yang didasarkan pada mekanisme pasar. Maksudnya, permasalahan komoditas tentang apa dan berapa yang harus diproduksi diserahkan kepada mekanisme pasar. 

a. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar

    a. Setiap individu bebas memiliki barang dan faktor-faktor produksi.
    b. Semua kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat dan swasta.
    c. Peran pemerintah seminimal mungkin dalam kegiatan ekonomi.
    d. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba.
    e. Setiap orang diberi kebebasan dalam pemakaian barang dan jasa.


b. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar

    a. Persaingan mendorong pelaku ekonomi untuk maju.
    b. Kreativitas individu atau masyarakat meningkat dan mendorong motivasi.
    c. Setiap individu bebas memilih pekerjaan yang sesuai.
    d. Produksi didasarkan pada kebutuhan.


c. Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar

    a. Terjadinya kesenjangan antara kaya dan miskin.
    b. Persaingan mengakibatkan yang kuat ( kaya ) menindas yang ( miskin ).
    c. Persaingan mengakibatkan monopoli.
    d. Pemerataan pendapat akan semakin sulit dicapai.
    e. Krisis ekonomi lebih mungkin terjadi.


c. Sistem Ekonomi Terpusat (Komando)

     Sistem ini sering disebut juga sistem perekonomian kolektif. Artinya, sistem ekonomi dengan seluruh kegiatan ekonominya (produksinya, distribusi, dan konsumsi) diatur melalui perencanaan dari pusat atau pemerintah.

a. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando

    a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki dan dikuasia oleh negara.
    b. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat.
    c. Jenis-jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
    d. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah (negara).

b. Kelebihan Eistem Ekonomi Komando

a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
 b. Kebijakan perekonomian fiatur oleh pemerintah pusat.
 c. Jenis-jenis perekonomian dan pembagian diatur oleh pemerintah.
 d. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah (negara)


c. Kelemahan Sistem Ekonomi Komando

a.       Hak milik perseorangan tidak diakui.
 b. potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap waraga negara tidak berkembang.
 c. Masyarakatnya bersifat materialistis.
 d. Individu atau masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam berusaha.
 e. Jalur birokasi yang panjang sehingga mempersulit dalam mengambil keputusan.


d. Sistem Ekonomi Campuran
 

     Sistem ekonomi campuran merupakna perpaduan antara sistem perekonomia terpusat dan sistem ekonomi pasar. Sitem produksi dan saluran distribusi dilakukan menurut mekanisme pasar, dan ada pula yang diatur atau direncanakan oleh pemerintah.

a. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran

   a. Kegiatan ekonomi ada yang dilakukan oleh individu (swasta) dan ada yang dikuasai negara.
   b. Interaksi ekonomi berdasarkan mekanisme pasar dan masih ada campur tangan pemerintah.
   c. Persaingan dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan namun diatur oleh pemerintah.


b. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran

  a. Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat orang banyak dikuasai oleh negara. Dengan demikian, menjamin 

       pemenuhan kebutuhan masyarakat.
   b. Swasta diberi hak untuk mengelola sumber-sumber ekonomi terutama produksi barang yang tidak
       menguasai hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, hak individu (swasta) diakui.


c. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran 

  
 a. Sukar menetuksn batas wilayah kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar dan pemerintah.
    b. Pemerintah mengalami kesukaran mengenai bats nilai produksi dan kekayann yang bisa dimiliki individu.
    c. Dalam praktik, lebih mengutamakan efisiensi daripada nialai-nilai dan norma di masyarakat.

Sistem Ekonomi Indonesia
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, masa orde lama, masa orde baru sampai masa sekarang (masa reformasi) Indonesia telah memperoleh banyak pengalaman politik dan ekonomi. Peralihan dari orde lama dan orde baru telah memberikan iklim politik yang dinamis walaupun akhirnya mengarah ke otoriter namun pada kehidupan ekonomi mengalami perubahan yang lebih baik.

1.Masa Orde Lama (1945-1966)
Pada masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan, sebagai
dampak ketidakstabilan politik dan seringnya pergantian cabinet.
2. Masa Orde Baru (1966-1997)
Menghadapi perekonomian yang sedemikian rupa, pemerintah peralihan

menetapkan beberapa langkah perioritas kebijakan ekonomi sebagai berikut :
a. Memerangi inflasi
b. Mencukupkan stok cadangan bahan pangan terutama beras
c. Merehabilitasi prasarana perekonomian
d. Meningkatkan ekspor
e. Menyediakan/menciptakan lapangan kerja
f. Mengundang kembali investor asing

3. Masa Reformasi (1998-sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian indoensia ditandai dengan krisis monoter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan. Walaupun ada pertumbuhan ekonomi sekitar 6% untuk tahun 1997 dan 5,5% untuk tahun 1998 dimana inflasi sudah duperhitungkan namun laju inflasi masih cukup tinggi yaitu sekitar 100%. Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara umum adalah :
1. Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5. Faktor keuangan negara

Rudianto. 2007. Pelajaran Ekonomi. Depok. CV Arya Duta