Jumat, 27 Desember 2013

PT DI Targetkan Jual 200 Pesawat N-219(Tugas Tulisan)

PT Dirgantara Indonesia (Persero) menargetkan menjual 200 pesawat angkut komersial N-219 selama 6 tahun mulai tahun 2016. Sasaran utama penjualan pesawat itu adalah sejumlah maskapai penerbangan asal Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.

”Tahun 2016, kami menargetkan mulai memproduksi pesawat N-219. Target penjualan kami adalah 200 unit selama enam tahun,” kata Kepala Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Sonny Saleh Ibrahim, Selasa (24/12/2013), di Bandung.
Pesawat N-219 merupakan pesawat angkut komersial berkapasitas 19 penumpang. Pesawat itu memiliki jarak jelajah sekitar 1.000 kilometer dengan kecepatan 150 knot dan mampu beroperasi di landasan pendek sehingga cocok melayani rute perintis seperti di kawasan timur Indonesia.
PT Dirgantara Indonesia (DI) mengembangkan pesawat N-219 sejak beberapa tahun lalu. Menurut Sonny, pada akhir 2014, prototipe pesawat N-219 ditargetkan selesai. Tahun 2015, sertifikasi atas pesawat itu diharapkan rampung. ”Dengan begitu, tahun 2016 kami sudah bisa mulai menjual ke customer,” ujarnya.
Tahun 2016, PT DI ditargetkan mampu memproduksi 8 pesawat N-219 per tahun. Tahun 2017, jumlah pesawat N-219 yang bisa diproduksi mencapai 16 unit.
Sonny menambahkan, berdasarkan analisis PT DI, kebutuhan pesawat angkut berukuran kecil di dunia sekitar 800 unit. Dari jumlah itu, PT DI menargetkan bisa menjual 200 pesawat N-219. Sasaran utama penjualan pesawat itu adalah beberapa maskapai penerbangan dalam negeri dan beberapa negara Asia Tenggara yang lain.
”Sejauh ini kami sudah melakukan roadshow ke enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Brunei, dan Vietnam,” kata Sonny.
Menurut rencana, pesawat N-219 bakal dijual 4 juta dollar AS sampai 4,5 juta dollar AS. Sonny menuturkan, N-219 memiliki sejumlah saingan, misalnya pesawat Twin Otter produksi Kanada dan Cesna Caravan buatan Amerika Serikat.
Secara terpisah, Direktur Utama PT DI Budi Santoso mengatakan, PT DI mulai bangkit. Hal itu terwujud antara lain karena kuatnya dukungan pemerintah dalam investasi dan pesanan pesawat. ”Target kami adalah menjadi perusahaan yang mampu berkiprah di pasar regional,” katanya. (HRS/ZAK)
Sumber            :
Analisis           :

PT DI kini dapat kembali menargetkan penjualan pesawat yang akan diproduksi 6tahun kedepan. Selama ini indonesia yang selalu membeli pesawat dari buatan amerika atau negara lainnya. Namun sekarang PT DI mampu bangkit lagi untuk membuat pesawat sendiri dengan teknologi yang tak kalah jauh dengan buatan pesawat luar.

Ini 5 Negara dengan Perekonomian Terburuk di Dunia Tahun 2013((Tugas Tulisan)

 Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merilis lima negara dengan perekonomian terburuk di dunia pada tahun 2013 ini. Lembag keuangan dunia itu menilai perekonomian kelima negara ini berdasarkan beberapa aspek, seperti produk domestik bruto (PDB), inflasi, utang dan pengangguran.

Berikut kelima negara tersebut:

1. Republik Afrika Tengah 
Produk domestik bruto (PDB) negara ini pada tahun 2013 diperkirakan menyusut hingga -14,5 persen.  Meningkatnya frekuensi perang sipil adalah latar belakang terpuruknya ekonomi negara ini hingga menjadi yang terburuk di dunia pada tahun 2013. Ketidakstabilan situasi dan korupsi telah menghambat negara itu untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada, seperti emas, kayu, berlian, dan uranium.  IMF memprediksi akan terjadi stabilisasi pada tahun 2014 mendatang.

2. Malawi
Hampir setengah dari penduduk Malawi hidup di pedesaan dengan pendapatan kurang dari 1 dollar AS per hari. Ketahanan pangan merupakan tantangan konstan bagi negara di Afrika bagian selatan yang memiliki sejarah keterbelakangan ini. Kekurangan devisa parah membuat Malawi tidak dapat mengimpor barang penting seperti bahan bakar dan obat-obatan pada tahun 2012, mendorong reformasi yang berdampak pada bantuan luar negeri terhadap barang-barang yang sangat dibutuhkan. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mencapai 5 persen, namun, negara ini tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

3. Iran
Inflasi Iran tahun 2013 diperkirakan mencapai 42,3 persen. Pemberian sanksi telah menciptakan kemunduran selama setidaknya 2 tahun bagi negara kaya minyak ini, mendorong penurunan nilai mata uang dan menyebabkan melonjaknya inflasi. Iran mencapai kesepakatan awal dengan enam kekuatan dunia pada November lalu, memberikan jaminan atas program nuklirnya dengan imbalan relaksasi atas beberapa sanksi. Sementara kesepakatan tersebut dapat membuka jalan bagi perdagangan yang lebih bebas dengan Barat, banyak sanksi termasuk larangan ekspor minyak ke AS dan Eropa tetap berlaku, berdampak pada hambatan ekonomi yang terus berlanjut.

4. Makedonia
Tingkat pengangguran mantan pecahan Yugoslavia ini tahun 2013 diperkirakan mencapai 30,02 persen. Tingkat pengangguran Makedonia menempati urutan teratas selama 2 tahun berturut-turut. IMF memprediksi hampir sepertiga pekerja di negara Eropa tenggara ini akan kehilangan pekerjaan tahun ini. Namun demikian, perekonomian yag ditopang pertanian, tekstil, dan ekonomi diharapkan tumbuh signifikan pada tahun ini.

5. Jepang
Meski tahun ini pertumbuhan Jepang lebih tinggi dibanding negara-negara berkembang, namun tingkat pertumbuhan negeri Sakura ini melambung hingga 244 persen terhadap PDB.

Negera perekonomian ketiga terbesar dunia ini menjalankan program Abenomics, guna mengakhiri stagnasi dan jatuhnya harga. Ini termasuk stimulus moneter yang masif dan belanja pemerintah. Terkait disiplin fiskal, pemerintah juga menaikkan pajak konsumsi.

Utang Jepang diprediksi sebesar 244 persen terhadap PDB pada 2013. Sebagai pembanding, utang pemerintah AS diprediksi 105 persen terhadap PDB tahun ini, sementara Yunani 175 persen.

Sekedar informasi, pemerintah menggunakan indikator utang yang disebut rasio utang luar negeri terhadap PDB. Berdasarkan perhitungan rasio itu, utang luar negeri pemerintah Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang dan AS.
Sumber            :
Analisis           :
Republik Afrika Tengah,Iran, Malawi,  Makedonia, dan Jepang merupakan negara yang perekonomiannya terburuk sepanjang tahun 2013. Perekonomian negara ini buruk dari sektor  produk domestik bruto (PDB), inflasi, utang dan pengangguran.

Asing Makin Bebas Kuasai Ragam Bisnis(Tugas Tulisan)

Investor asing bakal makin gampang menguasai ragam bisnis di Indonesia. Kemudahan ini akan tertuang dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Tertutup dan Terbuka dengan Persyaratan atau lebih lebih tenar aturan Daftar Negatif Investasi (DNI).
Berdasarkan hasil pembahasan revisi DNI di Kantor Menko Perekonomian, Selasa (24/12/2013), ada empat sektor usaha yang sebelumnya tertutup sama sekali menjadi terbuka bagi asing.
Pertama, penyediaan dan penyelenggaraan terminal darat. Kedua, pengujian kelayakan kendaraan bermotor atawa KIR. Ketiga, asing boleh memiliki 51 persen saham perusahaan periklanan. Tapi, ketentuan ini hanya berlaku bagi investor asing berasal dari ASEAN. Keempat, asing juga boleh menguasai 49 persen saham pembangkit listrik berkapasitas kurang dari 10 Megawatt.
Ketentuan sebelumnya, asing tak boleh masuk bisnis ini karena hanya diperuntukkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Ada juga kelonggaran lain di sektor farmasi dan modal ventura. Di industri farmasi, misalnya, porsi saham asing ditambah dari maksimal 75 persen menjadi maksimal 85 persen. Ada yang dilonggarkan, ada pula yang batasi. Penguasaan asing akan dibatasi, antara lain, pada sektor pertanian hortikultura (buah dan sayuran).
Saat ini, asing bisa menguasai 95persen saham perusahaan pertanian hortikultura. Jika revisi aturan ini berlaku, asing hanya boleh menguasai maksimal 30 persen saham. 

Revisi DNI kali ini juga memasukkan satu sektor usaha baru yang belum masuk DNI, yakni penyelenggara perdagangan alternatif di perdagangan bursa berjangka. Asing akan boleh memiliki 95 persen perusahaan pialang berjangka.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar, menjelaskan, pelonggaran aturan investasi ini bertujuan menambah daya tarik investasi di Indonesia. Maklum, tahun depan Indonesia menargetkan investasi masuk Rp 450 triliun, naik 15 persen dibanding tahun ini yang senilai Rp 390,30 triliun. Lagi pula, sektor bisnis yang dibuka bagi asing rata-rata membutuhkan modal besar.
Mahendra mengakui bahwa calon DNI baru belum tentu mendongkrak pertumbuhan investasi Indonesia di tahun 2014. "Namun untuk jangka panjang, DNI ini akan berpengaruh signifikan," tandas Mahendra, Rabu (25/12/2013). Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, juga memandang positif revisi DNI dan sepakat jika sektor yang dibuka butuh campur tangan pengusaha asing.
"Ini sudah sesuai aspirasi kami, tapi pemerintah harus tegas, bidang usaha yang khusus untuk pengusaha lokal tetap dijaga kemurniannya," kata Suryo.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, berharap, pemerintah tetap melindungi kepentingan pengusaha lokal. Jangan sampai liberalisasi investasi ini akan mematikan pengusaha lokal. (Asep Munazat Zatnika)
Sumber            :

Analisis           : Saya setuju banyaknya pengusaha asing di Indonesia ditahun yang akan datang. Karna dapat membantu perekonomian indonesia menjadi lebih baik namun pemerintah juga jangan melupakan nasib pengusaha lokal. Kalau bisa penjualan produk lokal yang lebih unggul di negara sendiri bukan dari produk asing.   

Enam Perusahaan Raksasa Jepang Akan Investasi di Indonesia(Tugas Tulisan)

 Sejumlah pengusaha papan atas Jepang melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12/2013). Kunjungan tersebut dipimpin Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan dalam kunjungan tersebut, Fukuda memuji pemerintahan SBY yang telah berjalan selama sembilan tahun. SBY dinilai sukses memimpin Indonesia, hal itu terlihat dari peningkatan pendapatan per kapita orang Indonesia yang berkembang signifikan.

"Pak Fukuda mengatakan kalau dulu waktu menghadiri pelantilan Pak SBY sebagai Presiden, pendapatan per kapita orang Indonesia sebesar 1.000 dollar AS sekarang menjadi 4.000 dollar AS," tutur Julian di Istana Bogor.

Fukuda juga menyampaikan bahwa peningkatan ekonomi Indonesia tersebut termasuk luar biasa. Fukuda mengaku belum menemukan negara demokrasi sebesar Indonesia mengalami peningkatan pertumbuhan seperti itu dalam waktu sembilan tahun terakhir ini.

Pada kesempatan itu, Fukuda juga menyampaikan ada enam perusahaan raksasa Jepang yang menyampaikan komitmen menanamkan investasi di Indonesia. Kendati begitu, Julian enggan menyebutkan nama perusahaan tersebut. "Tidak etis kalau saya sebutkan di sini," elak Julian.

Enam perusahaan raksasa tersebut akan berinvestasi di berbagai bidang, antara lain di bidang infrastruktur, pangan, pendidikan, dan kesehatan. 

Dengan masuknya enam perusahaan tersebut, maka per Desember 2013, Jepang menjadi negara yang memiliki investasi terbesar di Indonesia. Karena itu, dalam pertemuan dengan Presiden, Fukuda meminta agar Indonesia mempermudah ekspansi perusahaan Jepang di Indonesia.

Salah satu perusahaan Jepang yang tertarik masuk dan mengembangkan industrinya di Indonesia adalah Toshiba, sebuah perusahaan elektronik dan alat kebutuhan rumah tangga. Sejumlah perusahaan Jepang lainnya juga tertarik merambah bisnis pembangunan tenaga listrik di Indonesia.(Noverius Laoli)
Sumber            :
Analisis           :

Dengan adanya perusahaan Jepang yang ingin berinvestasi di Indonesia, sangat membantu masyarakat Indonesia yang masih banyak tidak memiliki pekerjaan. Dengan adanya peraturan outsourching dan ditambah buruh yang selalu saja demo kenaikan gaji yang mengakibatkan pengangguran yang akan semakin banyak lagi. Semoga saja dengan masuknya industri besar yang sumber investasi dari Jepang dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Pemerintah Bersikeras Tetap Larang EKspor Mineral Mentah(Tugas Tulisan)

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan pemerintah tetap melaksanakan Undang-Undang Minerba adalah di awal tahun depan. Ia menjelaskan terdapat setidaknya dua kesimpulan yang diperoleh dari rapat koordinasi hari ini.

"Kesimpulan pertama rapat adalah pemerintah akan melaksanakan UU Nomor 4 Tentang Mineral dan Batu Bara secara konsisten. Artinya sejak tanggal 12 Januari 201 ekspor mineral mentah tidak akan diijinkan lagi," kata Jero di kantor Menko Perekonomian, Jumat (27/12/2013).

Kesimpulan kedua, lanjutnya, adalah perusahaan-perusahaan yang belum melakukan pengolahan dan pemurnian tidak diperbolehkan lagi mengekspor minyak mentah. Adapun bagi perusahaan-perusahaan yang sudah melakukan pengolahan dan pemurnian akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang baru.

"PP ini akan dikeluarkan sebelum 12 Januari 2014. Kami sangat serius membahas UU Minerba ini karena menyangkut kehidupan pertambangan dan nilai tambah Indonesia, termasuk lingkungan hidup untuk Indonesia kini dan masa mendatang," ujar Jero.

Meskipun demikian, Jero belum bersedia menjelaskan secara rinci isi dari PP tersebut. Ia hanya menekankan PP tersebut dipastikan akan keluar sebelum 12 Januari 2014 mendatang. "PP akan keluar sebelum tanggal 12 Januari. Detail nanti biar kami rapi dulu," kata dia.

Sumber            :
Analisis           :

Tidak mengekspor mineral mentah akan menjadi keuntungan untuk negara kita. Karna SDA yang ada di bumi ini kalau diambil terus lama-lama akan habis, walaupun dinegara kita memiliki banyak sekali SDA, namun tak menutup kemungkinan tahun yang akan datang kita akan kehabisan SDA yang kita miliki saat ini.

Rupiah Melemah, IHSG Kembali Tergelincir 47,46 poin (Tugas Tulisan)

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (4/12/2013) ini, setelah sehari sebelumnya indeks juga ditutup turun.

IHSG ditutup di posisi 4.241,3 atau turun 47,46 poin (-1,1 persen), dengan volume perdagangan mencapai 5,77 miliar lot saham senilai Rp 4,14 triliun. Terdapat 87 saham yang harganya naik, 138 saham turun, dan 110 saham tidak bergerak.

Indeks tak mampu menanjak, meskipun pemodal asing lebih banyak melakukan belanja pada hari ini. Di sisi lain, investor tetap mencermati kemungkinan terjadinya pemangkasan stimulus perekonomian oleh Federal Reserve.

Dari 10 indeks sektoral, tercatat hanya dua yang ditutup positif hari ini, yaitu pertambangan (1,43 persen) dan perkebunan (0,53 persen). Sisanya, delapan indeks sektoral melemah, di antaranya properti (-1,41 persen), aneka industri (-1,53 persen), dan keuangan (-1,66 persen).

Saham-saham yang menjadi top losers adalah HMSP (-2,27 persen), GGRM (-2,16 persen), UNVR (-1,71 persen), JECC (-14,40 persen), ICBP (-2,94 persen), dan INTP (-1,57 persen).

Sementara itu, saham-saham yang menjadi top gainers adalah ITMG (3,07 persen), AALI (1,54 persen), HRUM (4,72 persen), GTBO (23,80 persen), CMNP (4,06 persen), dan MYOH (24,48 persen).

Dari bursa regional, sebagian besar indeks di kawasan Asia Pasifik ditutup melemah pada hari ini karena para investor masih menunggu data-data perekonomian AS serta mengantisipasi kemungkinan pemangkasan stimulus The Fed.

Adapun nilai tukar rupiah pada hari ini kembali melemah. Pada sore ini, nilai tukar berada di level Rp 11.986 per dollar AS, atau turun 98 poin dari kemarin.
Sumber            :
Analisis                       :

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  melemah yang diikut rupiah tak kunjung naik juga.
indeks yang tak mampu naik, walaupun pemodal asing lebih banyak membeli pada saat ini. Di pihak lain, investor tetap mencermati terjadinya stimulus perekonomian. Dari 10 indeks sektoral terdapat 2 yang berada pada indeks sektoral positif  yaitu pertambangan dan perkebunan.

Sentuh 12.076, Rupiah di Pasar NDF Catat Level Terendah 4 Tahun (Tugas Tulisan)

Nilai tukar rupiah di pasar non-deliverable forwards (NDF) mencatatkan pelemahan ke level terendah dalam empat tahun terakhir versus dollar AS, Rabu (4/12/2013). 

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 1,5 persen menjadi 12.055 per dollar AS per pukul 10.20 WIB. 

Pada transaksi sebelumnya, rupiah sempat menyentuh level 12.076 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak Maret 2009 silam. 

Jika dibandingkan dengan posisi rupiah di pasar spot, rupiah di pasar NDF lebih lemah 0,6 persen. 

Sementara hingga pukul 12.02 siang  ini, seperti dikutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,98 persen menjadi Rp 12.005 per dollar AS. Bahkan, sebelumnya rupiah sempat melorot hingga level 12.018.

Secara total, sepanjang kuartal akhir ini, rupiah di pasar spot sudah anjlok 3,1 persen dan hampir turun 20 persen di sepanjang 2013. 

Pelemahan rupiah dipicu oleh spekulasi bahwa perusahaan domestik ramai-ramai membeli dollar untuk melakukan pembayaran akhir tahun. Terlebih lagi, saat ini, ketersediaan dollar di pasar domestik sangat terbatas. 

"Mendekati akhir tahun, permintaan dollar akan mengalami peningkatan. Di sisi lain, suplai dollar terbatas karena faktor eksternal. Kecemasan akan pelemahan rupiah menciptakan sentimen negatif bagi aset-aset Indonesia," jelas Aldian Taloputra, ekonom PT Mandiri Sekuritas, kepada Bloomberg. 

Sumber            :
Analisis                       :

Nilai rupiah yang masih saja berada dilevel paling rendah. Pelemahan ini terjadi adanya perusahaan domestik yang membeli dollar untuk pembayaran diakhir tahun.  Dollar yang semakin naik sedangkan nilai rupiah menjadi sangat turun drastis, menyebabkan perekonomian diIndonesia yang akan menjadi dampak negatifnya.   

Mobil Mewah Jangan Pasang RFID (Tugas Tulisan)

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Bambang Brodjonegoro mengimbau warga yang tidak menggunakan BBM subsidi agar tidak memasang RFID di kendaraan mereka. 

Bambang mengaku, saat ini ada semacam imbauan moral bahwa RFID adalah dalam rangka mengendalikan BBM subsidi. Seharusnya, kata dia, yang memakai atau menggunakan RFID adalah yang membutuhkan BBM subsidi. 

"Ini kan nggak semua orang membutuhkan. Jadi itu yang seharusnya menjadi perhatian. Tapi paling tidak RFID bisa mengendalikan volume, jadi konsumsi tidak berlebihan. Itu at least bisa membantu dari sisi volume," kata Bambang di Hotel Ritz-Carlton, Rabu (4/12/2013). 

Bambang menegaskan, mobil mewah seharusnya tidak memakai RFID. Bila RFID dipasang di mobil mewah, maka artinya mobil tersebut dapat memakai BBM subsidi. Hal ini menurut Bambang tidak seharusnya terjadi karena membuat BBM subsidi dapat diakses semua orang, termasuk yang seharusnya tidak memakai BBM subsidi. 

Bambang menjelaskan, setidaknya ada dua cara dalam mengendalikan konsumsi BBM. Pertama adalah konversi, yang menurutnya berarti menggunakan jenis lain untuk mengganti penggunaan bahan bakar minyak (BBM). "Dalam hal ini tentunya biofuel dan gas. Itu harus diperbanyak, diperbesar, dan kita siapkan semua aturan yang terkait," kata dia. 

Cara kedua, ujar Bambang, adalah close distribution. Ia mengatakan, pemerintah menginginkan agar pihak yang menikmati BBM subsidi adalah yang benar-benar berhak. BBM subsidi diharapkannya tak lagi mudah dinikmati semua orang. 

"Jadi kita berharap yang mendaftar RFID adalah orang yang benar-benar membutuhkan, jadi bukan konsumsi semua pihak," ungkapnya.
Sumber            :
Analisis                       :

Menurut saya adanya pasang RFID tidak mempengaruhi untuk mengurangi volume kendaraan yang memakai BBM bersubsidi. Karna orang-orang yang memasang RFID  adalah orang-orang yang memiliki kendaraan mewah. Sosialisasi kepada masyarakat pun juga tidak efektif karna masih banyak yang belum mengetahuinya bahkan pemasangannya pun yang masih belum jelas informasinya.

Indonesia Masih Jadi Tempat Favorit untuk Penanaman Modal (Tugas Tulisan)

Terlepas dari kondisi ekonomi domestik maupun global yang masih menunjukkan ketidakstabilan, Indonesia dinilai masih menjadi ladang subur bagi investasi.

Managing Director of Global Markets HSBC Indonesia Ali Setiawan mengatakan secara fundamental, Indonesia masih sangat pantas menjadi lahan investasi. Ia melihat market sizeIndonesia masih sangat besar. 

"Market size kita masih sangat besar. Di Pulau Jawa misalnya, masih banyak investasi yang bisa dilihat. Sektor yang paling jelas adalah infrastruktur. (Infrastruktur) kita masih terbelakang dibandingkan negara-negara tetangga lain, misalnya," kata Ali di Hotel Ritz Carlton, Rabu (4/12/2013).

Terkait isu pengurangan stimulus moneter oleh bank sentral AS, Ali menjelaskan selama ini Indonesia "ketiban" banyak dana murah. Namun demikian, persepsi tersebut bisa berubah kapan saja. "Situasi ini harus diterima dan keadaan harus dihadapi. Isu struktural ini harus di-address, kalau tidak maka akan semakin buruk," jelasnya. 

Ali mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi prioritas strategis bagi investasi dunia. Meskipun demikian, masih ada beberapa hal di dalam negeri yang masih harus diperhatikan.

"BI sudah melakukan berbagai upaya. Pemerintah harus konsisten pada kebijakannya untuk mengatasi masalah struktural," ujar dia.

Mengenai iklim investasi di tahun 2014 mendatang, Ali memprediksi investor asing masih sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan bagi investor Jepang, Indonesia menempati urutan pertama negara yang paling menarik untuk investasi.

"Indonesia telah melakukan pekerjaan yang baik di mata internasional dalam membawa atractiveness Indonesia ke luar. Indonesia adalah negara nomor 1 paling menarik bagi investor Jepang. Namun tidak hanya investor Jepang, tapi Eropa dan juga Amerika. Yang masih menjadi pertanyaan mereka untuk tahun depan adalah transparansi dan konsistensi policy maker," kata dia.
Sumber            :

Analisis           : Meskipun di tahun 2013 ini banyak buruh yang demo akan kenaikan gaji, tidak memurungkan niat para investor asing di tahun 2014 untuk manaruh sahamnya di Indonesia. Terutama investor dari Jepang dan Amerika yang masih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.  

Pertumbuhan ekonomi (Tugas Tulisan)

Bank Pembangunan Asia (ADB) menyarankan Pemerintah Indonesia merealisasikan perbaikan infrastruktur dasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Edimon Ginting, Ekonom Senior ADB di Indonesia, mengatakan infrastruktur yang kurang baik menghambat ekonomi domestik yang selama ini berkontribusi besar pada ekonomi. (Indonesia Finance Today)

Asian Development Bank Kalangan pengamat ekonomi mengkritik keras rencana terselubung lembaga internasional Asian Development Bank (ADB) yang mendesak agar Indonesia segera merelokasi subsidi BBM ke infrastruktur.

Pasalnya, selain ADB, banyak lembaga internasional lainnya sering memberikan paparan konsep serupa yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai objek mereka. (Neraca).

Analisis           : saya setuju dengan kritikan dari pengamat ekonomi bahwa indonesia segera mungkin membangun infrastruktur yang lebih banyak lagi. Karna perbaikan infrastruktur yang baik  akan mendukung pertumbuhan ekonomi indonesia jauh lebih baik dari sekarang. 

Rabu, 04 Desember 2013

Kerangka Karangan (Tugas 4)

INDEKS HARGA DAN INFLASI 
       I.            PENDAHULUAN
1.1       LATAR BELAKANG
1.2       RUMUSAN MASALAH
1.2.1  Apakah pengertian Indeks Harga?
1.2.2  Bagaimana cara atau metode perhitungan Indeks Harga?
1.2.3  Bagaimana peranan indeks harga dalam ekonomi ?
1.2.4  Apa saja persoalan penting yang perlu diperhatikan dalam perhitungan angka indeks ?
1.2.5 Apakah pengertian inflasi ?
1.2.6  Apakah sebab – sebab timbulnya inflasi ?
1.2.7 Apa saja jenis – jenis inflasi ?
1.2.8  Apakah dampak dan cara mengatasi inflasi ?
1.3       HIPOTESIS
                        1.3.1    Cara Sederhana
                        1.3.2    Cara Tertimbang
                                    1.3.2.1             Metode Laspeyres
1.3.2.2             Metode Paasche 
    II.            PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Inflasi
2.2        Peranan indeks harga dalam ekonomi
2.3       Persoalan Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Perhitungan Angka Indeks
2.4       Pengertian Inflasi
2.5       Sebab-sebab timbulnya inflasi
2.6      Jenis-jenis Inflasi
2.7       Dampak dan cara mengatasi inflasi 
 III.            PENUTUP
3.1       Kesimpulan
3.2       Saran

DAFTAR PUSTAKA

Sumber:




           







           




Rabu, 30 Oktober 2013

TUGAS 3 - Bahasa Indonesia 1


 Contoh Tulisan Ilmiah Populer

Ekonomi Politik AS
KALI pertama dalam 17 tahun terakhir, pemerintah AS menghentikan (shut down) sebagian layanan umum karena tidak disetujuinya APBN untuk tahun fiskal berikutnya. Penyebabnya perbedaan pendapat antara Partai Demokrat  yang menguasai DPR dan Partai Republik yang menguasai Senat.

Perbedaan itu menyangkut program atau skema asuransi kesehatan Obama (Obamacare). Partai Republik menuntut penghapusan program itu karena memperbesar defisit APBN, sementara Partai Demokrat menolak (SM, 2/10/13). Inter­vensi atau pengaruh keputusan politik terhadap ekonomi atau istilah populernya ekonomi politik di AS memang dikuasai dua partai besar, yaitu Republik dan Demokrat.
Keputusan politik yang memengaruhi ekonomi tidak akan menjadi masalah jika yang menguasai DPR dan Kongres adalah partai yang sama. Perbedaan dominasi pada dua lembaga tinggi negara itu terjadi karena memang filosofi, dan secara otomatis melahirkan program kerja yang berbeda.

Pasar Vs Pemerintah
Filosofi Partai Republik adalah prome­kanisme pasar dan meminimalkan peran pemerintah. Peran pemerintah yang terlalu besar justru menghambat perekonomian karena birokrasi terlalu rumit DAN menciptakan ekonomi biaya tinggi (resmi lewat proses panjang dan berbagai pungutan pemerintah) dan atau tidak resmi lewat korupsi.

Filosofi itu direalisasikan dalam program kerja yang propasar dan pengusaha, serta meminimalkan peran pemerintah. Contoh adalah pemotongan pajak. Logika­nya dengan pemotongan pajak maka dunia usaha dan pasar bergairah. Bila dunia usaha bergairah maka tercipta kesempatan kerja besar sehingga ekonomi bergerak cepat.

Contoh program lain, pemotongan berbagai subsidi kepada masyarakat, misal berbagai program asuransi seperti asuransi kesehatan yang diinisiasi Obama yang kemudian jadi masalah. Partai Republik berpendapat subsisi akan memboroskan APBN dan menciptakan distorsi kepada pasar sehingga kinerja ekonomi yang tercipta pun semu atau tidak sesuai kenyataan.

Para pemikir dari Partai Republik adalah ekonom dari Universitas Chicago. Mereka memang propasar sebagai pengatur (regulator) ekonomi terbaik. Mereka beraliran ekonomi klasik dikomandani ”Nabi” Ilmu Ekonomi, Adam Smith.
Konon bila mahasiswa fakultas ekonomi (S-1, S-2, dan S-3) ingin cepat lulus maka karya tulis (skripsi, tesis, dan disertasi) haruslah menyimpulkan bahwa pasar lebih baik daripada peran pemerintah. Jika tidak, ”sampai mati” pun skripsi, tesis, atau disertasi itu tidak bakal disetujui dan diluluskan.

Di sisi lain, filosofi Partai Demokrat adalah pemerintah perlu campur tangan secara aktif mengatur perekonomian karena pasar terbukti gagal mengatasi berbagai masalah seperti inflasi, pengangguran, kemiskinan, defisit neraca pembayaran internasional, dan lain-lain. Jika diserahkan hanya kepada pasar maka berbagai masalah perekonomian itu tidak bisa terselesaikan.

Filosofi itu dijabarkan dalam program kerja semisal subisdi untuk penganggur dan orang miskin. Salah satu bentuknya adalah asuransi kesehatan yang saat ini jadi masalah. Untuk membiayai subsidi itu maka sumber dana utama berasal dari pajak. Jadi, program kerja lain dari Demokrat adalah meningkatkan pajak yang tentu saja berla­wanan dengan program Republik.

Para pemikir dari Partai Demokrat adalah ekonom dari Universitas Harvard. Me­reka memang terkenal procampur tangan pemerintah yang aktif dalam perekonomian. Pandangan ini lahir dari pemikiran ekonom Inggris, John Maynard Keynes. Pemikiran Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam perekonomian karena terjadi depresi besar ekonomi tahun 1933.

Pada saat depresi besar ekonomi, mekanisme pasar ternyata tak bisa mengatasi. Di sisi lain, Keynes menuduh depresi besar tersebut disebabkan oleh pembiaran perekonomian dipimpin oleh pasar tanpa campur tangan aktif pemerintah. Maka juga konon kabarnya, mahasiswa (S-1, S-2, dan S-3) dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus menyimpulkan peran pemerintah yang aktif dalam perekonomian selalu lebih baik ketimbang membiarkan perekonomian dibimbing mekanisme pasar. Jika skripsi, tesis, dan disertasi berlawanan dengan kesimpulan bahwa peran pemerintah yang aktif dalam perekonomian maka tak bakal disetujui dan diluluskan.
Tak Beda Jauh

Bagaimana ekonomi politik di Indo­nesia? Partai-partai di Indonesia tampaknya memilih untuk tidak berbeda jauh dalam hal filosofi dan program kerja. Mungkin karena mereka tidak mau berspekulasi kehilangan pemilih karena program kerja yang berbeda terlalu jauh. Hal itu juga didukung tiadanya aliran pemikiran yang berbeda secara mencolok di universitas-universitas terkemuka di Indonesia.

Jadi partai apa pun yang berkuasa tidak akan menimbulkan masalah karena program kerja relatif saja. Memang bisa timbul masalah bila antara partai pengusung kepala pemerintahan (presiden, gubernur, bupati/­wali kota) dan yang menguasai parlemen (DPR dan DPRD), berbeda.

Konflik bisa terjadi pada pengesahan anggaran (APBN atau APBD) dan pada penilaian laporan pertanggungjawaban kepala pemerintahan. Tetapi konflik itu pun bukan karena perbedaan filosofi dan program kerja melainkan karena ”semangat’’ asal beda dan saling menjegal. Bisa saja ujung-ujungnya tercapai kompromi kendati dengan penyuapan kepada anggota parlemen. (10)

Sumber                        :
Analisis                 :
Pemerintahan Amerika Serikat menghentikan sebagian layanan umum dikarenkana tidak disetujui APBNnya ditahun berikutnya. Penyebab terjadinya perbedaan pendapat itu karena Partai Demokrat yang menguasai DPR dan Partai Republik yang menguasai senat dan perbedaan itu pun menyangkut program suransi kesehatan. Politik di Indonesiapun tak kalah bedanya dengan politik do AS. Dalam hal filosofi dan program kerja  tidak ada masalah melainkan yang menjadi masalah adalah berbagai partai berlomba-lomba menjadi penguasa dalam partainya. Karena dapat mengesahkan anggaran pemerintah yang dapat dimanipulasikan dalam pertanggung jawabannya yang akan mengakibatkan terjadinya penyuapan antar anggota parlemennya.  

Bahasa Indonesia 1-Tugas 2(Tulisan 10)


Indonesia akan Masuk lima Kekuatan Ekonomi Baru Dunia
Menyambut datangnya tahun baru, berbagai kalangan mengemukakan pandangannya mengenai masa depan dunia. Vivanews hari ini melaporkan sebuah prediksi Lyons Gerard mengenai kondisi perekonomian dunia kedepan dan masuknya Indonesia di jajaran lima kekuatan ekonomi baru dunia.
Perekonomian dunia kini berada dalam super-cycle (siklus-super). Ini adalah masa pertumbuhan global historis yang tinggi, yang berlangsung satu generasi atau lebih. Super-cycle yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dinikmati oleh negara seperti Cina, India dan Indonesia sekarang.
Ada banyak faktor pendorong terjadinya hal ini, termasuk peningkatan perdagangan, tingginya tingkat investasi, urbanisasi yang cepat dan inovasi teknologi.
Dalam sejarahnya, perekonomian dunia telah dua kali menikmati super-cycle sebelumnya. Pertama, 1870-1913, mengalami pick-up signifikan pada pertumbuhan global. Rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia setiap tahun sebesar 2,7%, satu persen lebih tinggi dari sebelumnya. Siklus itu dipimpin oleh munculnya Amerika Serikat, serta munculnya peningkatan perdagangan dan penggunaan teknologi yang lebih besar dari Revolusi Industri.
Super siklus kedua, dari 1945 hingga awal 1970-an, pertumbuhan rata-rata 5% dan ditandai oleh rekonstruksi pasca-Perang dan catch-up di sebagian besar dunia. Ini juga ditandai oleh munculnya kelas menengah yang besar di Barat dan negara-negara pengekspor di Asia, dipimpin oleh Jepang.
Sekarang, kita mungkin berada dalam super-cycle yang berbeda, namun dengan aspek-aspek serupa seperti dua super-cycle sebelumnya.
Bagi orang-orang di Asia dan di seluruh dunia, muncul ide pertumbuhan mungkin terdengar tidak biasa. Tapi bagi banyak orang di Barat, pikiran dari Super-Cycle bukan hal aneh mengingat masalah inilah yang dihadapi perekonomian dunia. Faktanya,ekonomi dunia sekarang lebih dari US$62 triliun, sekitar dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu, bahkan telah melampaui puncak pra-resesi.
Selama dua tahun terakhir, ekonomi telah rebound didorong oleh kebijakan stimulus di Barat dan oleh pertumbuhan kuat di Timur. Memang, pasar di negara-negara berkembang, yang merupakan sepertiga dari ekonomi dunia, saat ini mencapai dua-pertiga pertumbuhannya. Tren ini tampaknya akan terus berlanjut.
Pada tahun 2030, perekonomian dunia bisa tumbuh menjadi US$308 triliun. Proyeksi ini berarti tingkat pertumbuhan riil sebesar 3,5% untuk periode mulai tahun 2000 — saat Super-Cycle dimulai — hingga 2030. Atau rata-rata pertumbuhan riil sebesar 3,9% dari sekarang hingga 2030. Ini akan menjadi kemajuan signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan 2,8% selama 1973 hingga 2000.
Situasi yang luar biasa tidak hanya berupa kemungkinan skala ekspansi ini, tetapi juga ramalan yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan yang terlalu berhati-hati. Misalnya, China diperkirakan akan tumbuh rata-rata 6,9% per tahun selama periode tahun 2030 dan India sebesar 9,3%.
Pada tahun 2030, India mungkin telah menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia. Selain itu, Indonesia, yang saat ini perekonomian peringkat 18 terbesar kemungkinan besar akan pindah menjadi lima terbesar dunia dalam jangka waktu dua puluh tahun saja, setelah menikmati hampir rata-rata 7% pertumbuhan selama periode tersebut.
Memang, selalu ada risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan global. Super-cycle pertama berakhir dengan pecahnya Perang Dunia Pertama, yang kedua dengan guncangan minyak bumi diawal tahun tujuh puluhan. Namun, kali ini semoga dunia mempunyai posisi lebih baik untuk mengatasi risiko munculnya badan pengambil keputusan internasional dan forum kebijakan seperti G20.
Sangatlah penting menekankan bahwa super cycle bukan berarti pertumbuhan akan terus menguat selama seluruh periode. Dalam tiga atau empat tahun terakhir saya termasuk di antara yang paling pesimis tentang pertumbuhan ekonomi AS. Saya masih berhati-hati karena perekonomian AS masih akan berjuang di tahun depan dengan pertumbuhan di bawah tren. Demikian juga Eropa dan Jepang, keduanya akan menghadapi prospek jangka pendek yang masih lesu dengan pertumbuhan datar.
Karena itu, perkembangan akan lebih luar biasa jika Asia dapat mendorong lebih banyak pertumbuhan mereka sendiri. Apalagi hal tersebut sangat dibutuhkan dunia.
Tahun depan, China akan melihat tahun pertama dari rencana lima-tahunan ke-12. Hal ini seharusnya akan membantu pertumbuhan mereka. Namun demikian, bank sentral China dan lainnya di seluruh Asia akan melakukan pengetatan kebijakan untuk menahan inflasi. Pada gilirannya, hal ini harusnya memungkinkan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan, namun dengan tingkat yang mendekati atau bahkan di bawah yang terlihat pada tahun ini. Jadi, dalam Super-Cycle, jelas akan ada tantangan bagi para pembuat kebijakan.
Sebagaimana pentingnya untuk fokus pada tantangan jangka pendek, namun sangat penting tetap melihat peluang jangka panjang. Selama Super-Cycle, kami percaya bahwa China bisa menggantikan AS sebagai perekonomian terbesar dunia pada 2020, jauh lebih cepat daripada yang banyak pihak prediksikan.
Namun, dari perkiraan itu yang paling penting adalah cerita yang terjadi dibaliknya.
Tak bisa dipungkiri, ada skala perekonomian yang tengah berkembang. Seiring dengan pertumbuhannya, negara-negara berkembang akan memberikan pengaruh lebih besar pada perekonomian dunia. Begitupun dengan dampak dari pertumbuhan koridor-koridor perdagangan baru. Hampir 85% dari populasi dunia kini semakin saling terkait melalui perdagangan, sehingga memungkinkan pertambahan jumlah orang yang akan berkontribusi pada perekonomian global.
Sumber-sumber pendanaan akan menjadi penggerak pertumbuhan yang penting, mengingat tingginya kebutuhan investasi, khususnya di bidang infrastruktur. Lalu ada hal lain yang saya sebut perspiration atau keringat dari makin banyaknya jumlah orang yang bekerja dan berbelanja, dan juga kreativitas yang makin besar atas inovasi dan teknologi.
Negara-negara yang akan berhasil adalah negara yang paling banyak memiliki uang tunai, komoditas dan kreativitas. Dalam beberapa tahun terakhir saya kerap menjelaskan keadaan yang tengah terjadi sebagai New World Order, mencerminkan pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi dan keuangan dari Barat ke Timur.
Nah, di tengah pergeseran ini masih berlaku, Super-Cycle lebih tepat mencerminkan apa yang sedang terjadi. Barat masih sangat mungkin berhasil dengan lingkungan seperti ini, terutama jika perekonomian di sana kreatif. Namun sudah jelas bahwa Asia akan muncul menjadi pemenang.(IRIB/vivanews).
Analisis                 : Perekonomian dunia saat ini berada dalam super-cycle (siklus-super). Ini merupakan masa pertumbuhan global historis yang tinggi, yang berlangsung satu generasi atau lebih di AS. Super-cycle yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dinikmati oleh negara ASEAN seperti Cina, India dan Indonesia sekarang. Walaupun di ASEAN sistem ini tidak pernah didengarnya, tidak menutup kemungkinan kalau negara asia yang mencoba menggunakan sistem ini selain china yang selalu nomer 1 dalam perdagangan asia indonesia pun masuk dalam lima  kekuatan ekonomi baru dunia.
Peningkatan perdagangan, tingginya tingkat investasi, urbanisasi yang cepat dan inovasi teknologi termasuk dalam faktor pendorong terjadinya super-cycle. Faktor ini juga selalu ada risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan global.
Sumber-sumber pendanaan juga menjadi penggerkan dalam pertumbuhan ini, dengan meningkatnya kebutuhan investasi, apalagi dalam bidang infrastruktur. Jadi kesempatan bagus yang didapat indonesia saat ini dalam ikut serta bersaing dengan negara lain dalam bidang ekonomi.